Biografi
Ingin Menjadi Seorang Dokter
Saya adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Keluarga ku termasuk keluarga yang lumayan disegani warga sekitar. Ayah ku adalah seorang dokter gigi di Universitas Jember. dan mama ku adalah seorang dosen keperawatan di Universitas Muhammadiyah Jember. dan kakak pertamaku sedang berkuliah di fakultas kedokteran di Universitas Jember. dan kakak kedua ku juga sedang berkuliah di fakultas kedokteran gigi di universitas yang sama dengan ayah ku dan kakak pertamaku. Tentu saja keluarga ku lumayan disegani warga sekitar. Yaa.. sebagai harapan terakhir keluarga, aku tentu di tuntut untuk lebih dari mereka. Yaa.. aku bisa saja lebih dari yang keluarga ku inginkan jika aku tidak terlalu dipaksa. Aku berbeda dari kakak kakak ku yang lain, aku selalu malas jika aku sudah berhadapan dengan tugas atau pun ujian. Yaa.. karena aku selalu dituntut untuk menjadi seorang dokter dan kuliah di universitas gajah mada oleh ayahku, tentu aku harus berusaha untuk menjadi apa yang ayah dan mama ku iningkan, apalagi aku adalah harapan terakhir keluarga. Sebenarnyaa kalau aku boleh jujur, aku tidak ingin menjadi dokter, apalagi aku sedikit jijik dengan darah. Awalnya aku tidak punya cita cita yang menetap, terkadang aku ingin menjadi guru, menjadi polisi, menjadi wanita karir, menjadi pengusaha, dan menjadi dokter. Namun sedikit demi sedikit aku mulai tertarik menjadi dokter, aku sering melihat kakak ku latihan mengatasi pasien di rumah dan mama ku mengajari kakak ku. Aku juga sering melihat ayahku merawat pasien di kliniknya. Bahkan aku sering kali ikut mama ku ke kampus nya untuk mengajar disana, dan aku mendengarkan materi yang mamaku ajarkan kepada mahasiswanya. Sejak aku mendengar materi yang mama berikan ke mahasiswanya, aku mulai menentukan cita cita ku, yaitu dokter. Aku ingin menjadi dokter karena aku ingin seperti mereka yang bisa membantu orang untuk menyembuhkan sakit yang ia derita, dan ini yang sangat aku sukai, aku bisa memberi solusi tentang masalah kesehatan yang orang orang keluhkan terhadap ku, dan aku bisa mempelajari pelajaran favorit ku lebih mendalam, yaitu pelajaran ilmu pengetahuan alam. Sejak saat aku mulai menetukan cita cita ku, aku mulai menyukai ipa dan ilnu kesehatan lain. Aku mulai belajar se maksimal mungkin untuk mendapatkan gelar dokter seperti ayah ku. Aku mulai membicarakan cita cita ku kepada keluarga ku, dan keluarga ku tentu mensuport ku dengan memfasilitasi ku dengan mengikuti berbagai les mata pelajaran, terutama pelajaran ilmu pengetahuan alam. Aku harap aku bisa menjadi ayah, mama, dan kakak ku bahkan lebih, inilah cita cita ku, menjadi seorang dokter.